Palsu
Sudah hampir 4 bulan ketiadaanmu di sisi.
Sampai saat kau menyapaku dalam surat singkat.
Mengagetkan. namun jujur, euphoria yang kurasa.
Entah apa maksudmu.
Entah apa tujuanmu.
Tapi yang kutahu, aku melayang.
Aku terlena akan perkataanmu.
Mendengar suaramu lagi, adalah hadiah terindah.
Kuingin membuka hatiku lagi.
Kuingin ada kau lagi di sini.
Tapi kumemaksa diri untuk sadar.
Mungkin semua hanya bualan.
Mungkin semua hanya untuk kesenangan sementaramu.
Yah, kumelihat realita.
Dan kutahu.
Semuanya palsu.
everyone worths second chance, but not third chance - dearest friend, Alvin Tjahyadi.
Sampai saat kau menyapaku dalam surat singkat.
Mengagetkan. namun jujur, euphoria yang kurasa.
Entah apa maksudmu.
Entah apa tujuanmu.
Tapi yang kutahu, aku melayang.
Aku terlena akan perkataanmu.
Mendengar suaramu lagi, adalah hadiah terindah.
Kuingin membuka hatiku lagi.
Kuingin ada kau lagi di sini.
Tapi kumemaksa diri untuk sadar.
Mungkin semua hanya bualan.
Mungkin semua hanya untuk kesenangan sementaramu.
Yah, kumelihat realita.
Dan kutahu.
Semuanya palsu.
everyone worths second chance, but not third chance - dearest friend, Alvin Tjahyadi.
Comments
Post a Comment